Perlidungan pantai dapat ditimbulkan secara alami oleh pantai maupun
dengan bantuan manusia. Perlindungan pantai secara alami dapat berupa dunes
maupun karang laut ataupun lamun yang tumbuh secara alami. Sedangkan
Perlindungan pantai dengan bantuan manusia dapat berupa struktur bangunan
pengaman pantai, penambahan timbunan pasir, maupun penanaman mangrove pada
daerah pantai.
2.1 Lay Out Pelabuhan
Lay
Out Pelabuhan merupakan gambar tata letak fasilitas laut
seperti dermaga, breakwater dan
fasilitas darat seperti kantor, mushola, kantin, gudang dan lain-lain. Suatu lay out pelabuhan pada pelabuhan
perikanan dapat memberikan petunjuk tentang keadaan fisik daerah pelabuhan
termasuk kegiatan kapal ikan yang beroperasi pada pelabuhan tersebut
(Triatmodjo, 2003:45). Suatu lay out
pelabuhan sangat penting didesain sebaik mungkin, ini dikarenakan untuk mudah
dalam proses pergerakan aktifitas pada pelabuhan tersebut.
2.2 Pemecah Gelombang (Breakwater)
Suatu pelabuhan harus terlindung dari pengaruh
gelombang di lautan agar mobilisasi kapal tidak terganggu. Pelindung tersebut
dapat alami maupun buatan. Pelindung alami pelabuhan contohnya adalah pulau
sedangkan pelindung buatan berupa bangunan yang disebut pemecah gelombang.
Dalam kasus ini pemecah gelombang yang digunaknan tipe Rubble Mound. Pada prinsipnya pemecah gelombang dibuat sedemikian rupa sehingga mulut pelabuhan tidak
menghadap ke arah gelombang dan arus dominan yang terjadi di lokasi pelabuhan.
Gelombang yang datang dengan membentuk sudut terhadap garis pantai dapat
menimbulkan arus sepanjang pantai. Kecepatan arus yang besar ini dapat
mengangkut sedimen dasar dan membawanya searah dengan arus tersebut. Hal ini
dapat menyebabkan pendang kalan. Hal-hal yang harus diketahui dalam perencanaan
pemecah gelombang antara lain adalah tata letak, penentuan kondisi perencanaan,
dan seleksi tipe struktur yang akan digunakan.
2.3 Faktor Kerusakan Breakwater
2.3 Faktor Kerusakan Breakwater
Kegagalan suatu bangunan pelindung dapat
ditinjau dari segi perencanaan, aspek konstruksi dan aspek lingkungan.
Perencanaan struktur bangunan pelindung (breakwater)
harus memenuhi kestabilan dari gaya yang menyerangnya. Adapun faktor yang
sangat berpengaruh terhadap kerusakan bangunan pelindung (breakwater) adalah
kedalaman air, tinggi gelombang, karakteristik gelombang, panjang gelombang
datang, sudut datangnya gelombang, kecepatan angin, sudut kemiringan struktur
bangunan pelindung (breakwater), kekasaran
unit lapis lindung, bentuk unit lapis lindung, arus, pasang surut dan rapat
massa air laut.
Secara umum Breakwater pada pelabuhan memiliki beberapa fungsi pokok yaitu :
- Berfungsi sebagai pelindungi kolam perairan pelabuhan yang terletak dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas di perairan pelabuan baik pada saat pasang, badai maupun peristiwa alam lainya di laut.
- Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (Refleksi), sebagian diteruskan (Transmisi) dan sebagian dihancurkan (Dissipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya.
- Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang dan geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan).
- Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan di belakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sedimen tersebut.
Jenis-Jenis Pemecah Gelombang (Breakwater Rubble Mound)
Berdasarkan bentuknya, pemecah gelombang dapat dibedakan
menjadi 3 (tiga) macam:
Pemecah gelombang sisi tegak
Ditempatkan di laut dengan kedalaman lebih besar dari tinggi gelombang. Pemecah ini dibuat apabila tanah dasar mempunyai daya dukung besar dan tahan terhadap erosi. Bisa dibuat dari blok-blok beton massa yang disusun secara vertical, caisson beton, turap beton, atau baja. Adapun syarat yang harus diperhatikan tinggi gelombang maksimum rencana harus ditentukan dengan baik.
Pemecah gelombang sisi miring
Dibuat dari tumpukan batu alam yang dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar atau beton dengan ukuran tertentu. Bersifat fleksibel. Kerusakan yang terjadi karena serangan gelombang tidak secara tiba-tiba.
Pemecah
Gelombang Campuran
Pemecah gelombang tipe ini dibuat apabila kedalaman air sangat besar dan tanah dasar tidak mampu menahan beban dari pemecah gelombang sisi tegak.
0 komentar:
Posting Komentar